Senin, 03 Mei 2010

Kisah Dialog Rosulullah dan Iblis

Telah diceritakan bahwa Alloh SWT telah menyuruh iblis datang kepada Nabi Muhammad SAW agar menjawab segala pertanyaan yang beliau tanyakan padanya. Pada suatu hari Iblis pun datang kepada Rosululloh SAW dengan menyerupai orang tua yang baik lagi bersih, sedang ditangannya memegang tongkat.
Bertanya Rosululloh SAW, “Siapakah kamu ini ?”
Orang tua itu menjawab, “Aku adalah iblis.”
“Apa maksud kamu datang berjumpa aku ?”
Orang tua itu menjawab, “Alloh menyuruhku datang kepadamu agar kau bertanya kepadaku.”
Rosululloh SAW lalu bertanya, “Hai iblis, berapa banyakkah musuhmu dari kalangan umat-umatku ?”
Iblis menjawab, “Lima belas.”
1. Engkau sendiri hai Muhammad.
2. Imam dan pemimpin yang adil.
3. Orang kaya yang merendah diri.
4. Pedagang yang jujur dan amanah.
5. Orang alim yang mengerjakan solat dengan khusyuk.
6. Orang Mukmin yang memberi nasihat.
7. Orang Mukmin yang berkasih-sayang.
8. Orang yang tetap dan cepat bertaubat.
9. Orang yang menjauhkan diri dari segala yang haram.
10.Orang Mukmin yang selalu dalam keadaan suci.
11.Orang Mukmin yang banyak bersedekah dan berderma.
12.Orang Mukmin yang baik budi dan akhlaknya.
13.Orang Mukmin yang bermanfaat kepada orang.
14.Orang yang hafal al-Qur’an serta selalu membacanya.
15.Orang yang berdiri melakukan solat di waktu malam sedang orang-orang lain semuanya tidur.
Kemudian Rosululloh SAW bertanya lagi, “Berapa banyakkah temanmu di kalangan umatku ?”
Jawab iblis, “Sepuluh golongan :
1. Hakim yang tidak adil.
2. Orang kaya yang sombong.
3. Pedagang yang khianat.
4. Orang pemabuk/peminum arak.
5. Orang yang memutuskan tali persaudaraan.
6. Pemilik harta riba’.
7. Pemakan harta anak yatim.
8. Orang yang selalu lengah dalam mengerjakan sholat/sering meninggalkan solat.
9. Orang yang enggan memberikan zakat.
10.Orang yang selalu berangan-angan dan khayal dengan tidak ada faedah.
Mereka semua itu adalah sahabat-sahabatku yang setia.”
Itulah diantara percakapan Nabi dan iblis. Sesungguhnya Iblis itu adalah musuh Alloh dan manusia. Dari itu hendaklah kita selalu berhati-hati jangan sampai kita menjadi kawan iblis, karena siapa yang menjadi kawan iblis bermakna menjadi musuh Alloh. Demikianlah sebaliknya, siapa yang menjadi musuh iblis berarti menjadi kawan kekasih Alloh.

0 komentar:

Posting Komentar

Copyright © Sufi ~ Artikel Ilmu Tasawuf dan Sufisme All Right Reserved
Hosted by Satelit.Net Support Satelit.Net