Senin, 24 Mei 2010

Kisah Nabi Simson

Simson (Ibrani: שִׁמְשׁוֹן Šimšon, Tiberias Šimšôn, Arab:شمشون Syamsyawn, Sam'un) adalah hakim ketiga dari terakhir dalam zaman Anak-anak Israel kuno, diceritakan dalam kitab suci Yahudi, Tanakh dan Talmud. Ia digambarkan dalam Kitab Hakim-Hakim bab 13 hingga 16. Dipercaya dirinya dimakamkan di Tel Tzora di Israel menatap Ngarai Sorek. Disana terdapat dua batu pualam besar untuk Samson dan ayahnya Manoah. Di dekatnya terletak altar untuk Manoah (seperti yang ditulis dalam Kitab Hakim-Hakim 13:19-24). Tempat ini berada antara kota Zorah dan Eshtaol.

Etimologi

Shimshon artinya "yang berasal dari matahari" – mungkin untuk menyebut bahwa dirinya menebarkan cahaya dan perkasa, atau "Dia yang melayani Tuhan".

Samson adalah seorang tokoh seperti Herkules, yang menggunakan kekuatan fisiknya yang luar biasa untuk bertempur melawan musuh-musuhnya dan melakukan beberapa aksi kepahlawanan yang tidak dapat dilakukan oleh manusia biasa: bergulat melawan singa, menghancurkan pasukan musuh dengan hanya menggunakan tulang rahang keledai, dan merobohkan sebuah bangunan raksasa.

Joan Comay, salah seorang penulis buku "Who's Who in the Bible:The Old Testament and the Apocrypha, The New Testament" percaya bahwa cerita Samson yang sedemikian akuratnya mengenai waktu dan tempat membuktikan bahwa Samson adalah figur yang nyata yang menggunakan kekuatan fisiknya untuk melawan penjajah Israel dan bukan cerita legenda saja.

Nabi Samson dalam Islam

Kisah Samson ini ada pada kitab Qishashul Anbiyaa. Dalam kitab itu dikatakan bahwa Muhammad tesenyum sendiri, lalu ditanya oleh sahabatnya "Apa yang membuatmu tersenyum wahai Rasulullah?" Muhammad menjawab "Diperlihatkan kepadaku hari akhir ketika seluruh manusia dikumpulkan di mahsyar, ada seorang Nabi dengan membawa pedang yang tidak mempunyai pengikut satupun, masuk ke dalam surga dia adalah Sam'un".

0 komentar:

Posting Komentar

Copyright © Sufi ~ Artikel Ilmu Tasawuf dan Sufisme All Right Reserved
Hosted by Satelit.Net Support Satelit.Net